Kisah Cinta Terhalang Idiologi Antara PKI vs NU





Film "Kupu-Kupu Kertas" mengambil latar di Banyuwangi pada tahun 1965, sebuah periode yang penuh gejolak dalam sejarah Indonesia. Film ini menggambarkan kisah cinta yang rumit di tengah konflik ideologi yang memanas. Ini adalah tahun-tahun yang buruk di Indonesia yang dipenuhi dengan konflik ideologi yang intens antara dua organisasi massa terbesar, Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Nahdlatul Ulama (NU). Kisah cinta yang tragis dan mengharukan antara dua insan yang berasal dari ideologi yang berbeda berada di tengah-tengah konflik yang memanas ini.

Ning (diperankan oleh Amanda Manopo) adalah seorang gadis cantik dan menarik yang tumbuh dalam keluarga komunis dan terlibat dalam aktivitas Komunis Komunis. Ia adalah orang yang ceria, idealis, dan memiliki semangat juang yang besar untuk memperjuangkan apa yang ia percayai benar. Di sisi lain, Ikhsan, yang dimainkan oleh Chicco Kurniawan, adalah seorang pemuda yang tampan dan dermawan yang dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama dari kaum Nasrani. Ia adalah orang yang tenang, bijaksana, dan berprinsip.

Klik disini https://wcci2008.org/ untuk menonton drama cinta lainnya.

Setelah Ning dan Ikhsan bertemu secara kebetulan, cinta mulai muncul di antara mereka. Terlepas dari ideologi yang berbeda, mereka saling tertarik satu sama lain. Mereka memiliki banyak hal yang sama, seperti minat yang sama pada seni dan budaya serta pandangan hidup idealis.

Hubungan mereka, bagaimanapun, diuji dengan situasi politik yang semakin memanas. Konflikt antara PKI dan NU semakin memburuk, dan bentrokan fisik antara kedua organisasi tersebut sering menyebabkan kekerasan dan pertumpahan darah. Ikhsan berusaha untuk menjaga perdamaian dan menghindari kekerasan, tetapi keluarga Ning, yang aktif dalam PKI, semakin terlibat dalam konflik ini.

Rekoso, yang diperankan oleh Iwa K, adalah ayah Ning, seorang tokoh PKI yang dihormati dan memiliki pengaruh yang kuat. Ia sangat berdedikasi pada perjuangan ideologinya dan tidak segan untuk menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Rekoso sangat menentang Ning dan Ikhsan karena ia menganggap Ikhsan sebagai bagian dari kelompok yang tidak setuju dengan keyakinannya.

Selain itu, karakter Busok, yang dimainkan oleh Reza Arap, adalah seorang pemuda yang menaruh hati pada Ning dan memiliki latar belakang yang keras dan kadang-kadang kejam. Ia bertindak di luar batas dan terlibat dalam aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompoknya. Konflik yang terjadi semakin kompleks karena Ikhsan dan Busok bersaing untuk cinta Ning.

Situasi semakin memburuk setelah penculikan dan pembunuhan beberapa jenderal TNI yang diduga berafiliasi dengan PKI, yang menimbulkan kemarahan masyarakat dan memicu aksi balasan yang lebih besar. Kekerasan meluas ke berbagai daerah, termasuk Banyuwangi, karena konflik antara PKI dan NU semakin tidak terkendali.



Ikhsan menyaksikan sendiri bagaimana kekerasan yang terjadi memengaruhi keluarganya dan orang-orang yang ia kenal. Meskipun ia sangat marah dan terpukul, ia tetap berusaha untuk tidak membalas dengan kekerasan. Ia percaya bahwa kekerasan hanya akan meningkatkan kekerasan.

Dalam keadaan yang tidak menentu ini, Ikhsan berusaha untuk menjaga Ning dan keluarganya dari amukan massa. Ia menyadari bahwa nyawa Ning dalam bahaya karena ia berasal dari keluarga yang aktif dalam PKI. Ikhsan mencoba membawa Ning melarikan diri dari Banyuwangi, tetapi upayanya tidak mudah.

Film ini dengan rinci dan dramatis menggambarkan bagaimana perselisihan ideologi dapat merusak hubungan antarmanusia, bahkan yang paling intim. Rivalitas ideologis dan politik yang memanas menguji cinta Ning dan Ikhsan. Di tengah ancaman kekerasan dan perpecahan, mereka harus berjuang untuk mempertahankan cinta mereka.

Kisah cinta tragis "Kupu-Kupu Kertas" menunjukkan bagaimana konflik ideologi memengaruhi masyarakat. Film ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan persatuan dalam menghadapi keberagaman. Film ini sempat ditolak karena temanya yang sensitif, dan baru ditayangkan kembali pada 26 September 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *